Folder: 2014 | File Kelima

I thought I told you, but it turns out I’m talking to myself.

Dulu, tepatnya satu dekade yang lalu, saat gue, Stella, dan Sanugra, masih terlalu muda untuk mengerti langkah yang tepat, gue nggak pernah mengungkapkan pada Stella dan Sanugra tentang apa yang gue rasakan.

Sampai pada suatu saat gue akhirnya bisa mengumpulkan keberanian untuk memberitahu mereka, namun ternyata bertepatan dengan mereka berdua yang akan menyampaikan satu hal yang — menurut mereka — wajib gue ketahui.

“Gue suka sama Sanugra.”

Dua orang di hadapan gue kompak menundukkan kepalanya.

Di saat itu juga gue tahu, ketika gue baru berani memulai, mereka sudah mulai berakhir.

Keesokan harinya, kami bertiga kembali menjadi tiga teman, seolah nggak ada kata yang terucap dari mulut kami di hari sebelumnya.

“Buruan cerita,”

Sejujurnya gue bingung apa yang harus gue ceritakan pada Sanugra saat ini, karena seharusnya cowok itu sudah tahu, atau minimal sudah mengiranya dari jauh-jauh hari.

Setelah memutuskan untuk mengikuti saran Sanugra beberapa waktu lalu untuk mengobrol dengan Stella, saat ini gue menemui Sanugra atas saran dari Stella.

Entah apa yang Stella sampaikan ke Sanugra, sampai-sampai cowok itu sudah terlebih dulu meminta untuk bertemu sebelum gue yang meminta. Sekarang kami lagi duduk berdampingan di atas pemecah ombak.

“Sorry, San,”

“Kenapa?”

“Karena nggak ada hal baru yang perlu gue sampaikan. Perasaan gue masih sama, maaf.”

I guess I didn’t love you just to forget you when you don’t love me back.